Neraca Perusahaan Dagang: Penjelasan dan Contoh Lengkap


Neraca Perusahaan Dagang: Penjelasan dan Contoh Lengkap

Apakah kamu pernah mendengar istilah neraca perusahaan dagang? Jika belum, jangan khawatir, karena kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai neraca perusahaan dagang beserta contoh-contohnya.

Neraca perusahaan dagang merupakan salah satu laporan keuangan yang penting untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan dagang. Dalam neraca perusahaan dagang, terdapat dua sisi yaitu sisi aktiva dan sisi pasiva. Sisi aktiva berisi tentang harta perusahaan, sedangkan sisi pasiva berisi tentang sumber pembiayaan harta tersebut.

Menurut Ahli Akuntansi, Bambang Riyanto, “Neraca perusahaan dagang merupakan gambaran lengkap mengenai aset dan kewajiban suatu perusahaan, sehingga sangat penting untuk diperhatikan dalam melakukan analisis keuangan perusahaan.”

Contoh neraca perusahaan dagang dapat dilihat pada gambar berikut:

**Aktiva**

– Kas: Rp 100.000.000

– Piutang Usaha: Rp 200.000.000

– Persediaan Barang: Rp 300.000.000

– Peralatan: Rp 150.000.000

– Total Aktiva: Rp 750.000.000

**Pasiva**

– Hutang Usaha: Rp 150.000.000

– Hutang Bank: Rp 100.000.000

– Modal Pemilik: Rp 500.000.000

– Total Pasiva: Rp 750.000.000

Dari contoh di atas, kita dapat melihat bahwa total aktiva dan total pasiva perusahaan dagang tersebut sebesar Rp 750.000.000, yang artinya neraca perusahaan dagang tersebut seimbang.

Menurut Ekonom, Robert Kiyosaki, “Neraca perusahaan dagang merupakan cerminan dari kesehatan keuangan suatu perusahaan, sehingga pemilik perusahaan perlu memperhatikan neraca perusahaan dagang dengan seksama.”

Dengan demikian, penting bagi pemilik perusahaan dagang untuk memahami dan mengelola neraca perusahaan dagang dengan baik agar dapat memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis mereka. Semoga penjelasan dan contoh lengkap mengenai neraca perusahaan dagang ini dapat bermanfaat bagi Anda. Terima kasih.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa