Pengertian dan Contoh Neraca Perusahaan Dagang yang Mudah Dipahami
Neraca perusahaan dagang merupakan salah satu laporan keuangan yang penting untuk memahami kondisi keuangan suatu perusahaan. Dalam neraca perusahaan dagang, terdapat dua sisi yaitu aktiva dan pasiva yang harus seimbang. Aktiva mencakup semua aset yang dimiliki perusahaan, sedangkan pasiva mencakup semua kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan.
Menurut Pakar Akuntansi, Siti Nurjanah, “Neraca perusahaan dagang adalah gambaran dari posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan memahami neraca perusahaan dagang, kita bisa mengetahui seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan dan juga seberapa besar kewajiban yang harus dibayarkan.”
Contoh neraca perusahaan dagang yang mudah dipahami adalah sebagai berikut:
**Neraca Perusahaan Dagang ABC Tanggal 31 Desember 2021**
**Aktiva:**
– Kas dan setara kas: Rp 100.000.000
– Piutang usaha: Rp 50.000.000
– Persediaan barang: Rp 75.000.000
**Total Aktiva: Rp 225.000.000**
**Pasiva:**
– Hutang usaha: Rp 30.000.000
– Utang bank: Rp 40.000.000
– Modal pemilik: Rp 155.000.000
**Total Pasiva: Rp 225.000.000**
Dari contoh neraca di atas, kita dapat melihat bahwa total aktiva perusahaan ABC sebesar Rp 225.000.000 dan total pasiva sebesar Rp 225.000.000, sehingga neraca perusahaan ABC seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ABC memiliki modal yang mencukupi untuk menutupi kewajiban-kewajibannya.
Dengan memahami pengertian dan contoh neraca perusahaan dagang yang mudah dipahami, kita dapat lebih memahami kondisi keuangan suatu perusahaan dan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola keuangan perusahaan. Jadi, jangan ragu untuk mempelajari neraca perusahaan dagang agar dapat lebih cerdas dalam mengelola keuangan perusahaan Anda.