Pengaruh faktor eksternal terhadap ekspor impor Indonesia di tahun 2024 menjadi perhatian utama bagi para pelaku bisnis dan pemerintah. Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global, kebijakan perdagangan internasional, dan ketidakpastian geopolitik dapat memengaruhi arus perdagangan Indonesia.
Menurut Dr. Iman Sugema, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, kondisi ekonomi global yang tidak stabil bisa berdampak negatif terhadap ekspor impor Indonesia. “Jika terjadi perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang Indonesia, maka permintaan terhadap produk ekspor Indonesia juga akan menurun,” ujarnya.
Selain itu, kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan oleh negara-negara lain juga dapat mempengaruhi ekspor impor Indonesia. Contohnya, adanya kebijakan proteksionisme atau perang dagang antara negara-negara besar dapat menghambat akses pasar bagi produk Indonesia. Hal ini diakui oleh Menteri Perdagangan, Budi Gunadi Sadikin, yang mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan negosiasi dengan negara-negara lain untuk melindungi kepentingan perdagangan Indonesia.
Ketidakpastian geopolitik juga menjadi faktor eksternal yang berpotensi mempengaruhi ekspor impor Indonesia di tahun 2024. Konflik di wilayah tertentu atau ketegangan antara negara-negara dapat menimbulkan gangguan terhadap arus perdagangan, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam menghadapi pengaruh faktor eksternal tersebut, Dr. Iman Sugema menyarankan agar pemerintah terus melakukan diversifikasi pasar ekspor dan impor, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia. “Kerjasama bilateral dan multilateral juga perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan perdagangan internasional,” tambahnya.
Dengan memperhatikan pengaruh faktor eksternal terhadap ekspor impor Indonesia di tahun 2024, diharapkan pemerintah dan pelaku bisnis dapat bersinergi dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang perdagangan global. Sehingga, ekspor impor Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.